Senin, 02 November 2009

Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah, Perlu Tenaga Pendidik Berkualitas

Pendidikan merupakan suatu inventaris bangsa yang bisa dijadikan modal pembangunan. Sukses tidaknya pendidikan akan menentukan kemajuan dan masa depan bangsa. Sudah selayaknya peningkatan mutu di sektor pendidikan perlu diperhatikan oleh berbagai pihak terutama masyarakat pendidikan.

Sekarang ini, memasuki era globalisasi, pendidikan bagi suatu bangsa adalah kebutuhan primer yang harus terpenuhi demi tercapainya tujuan pendidikan tersebut, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang sistem pendidikan nasional nomor 2 tahun 1989 yaitu pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian dan mandiri, serta bertanggung jawab pada kemasyarakatan dan kebangsaaan. Tujuan pendidikan tersebut menjelaskan bahwa pendidikan sangat mencita-citakan terbentuknya manusia Indonesia yang siap mengahdapi segala kemajuan zaman dari segala segi dalam kehidupan ini.

Berbicara peningkatan kualitas mutu pendidikan, tentunya tidak terlepas dengan peran masyarakat pendidikan tersebut diantaranya kepala sekolah, pegawai tata usaha, para pendidiknya atau guru, juga peran siswa didalamnya. Sehubungan dengan hal itu, perlu digaris bawahi bahwa kemampuan guru menyampaikan materi mata pelajaran tertentu perlu menggggunakan metode yang sesuai dengan daya nalar atau imajinasi siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Artinya, seorang guru sebelum mempersiapkan materi yang akan disampaikan kepada siswa- siswinya, satu hal yang harus dipahami betul-betul bahwa objek yang dihadapi ketika mengajar di kelas adalah siswa SMA bukan mahasiswa yang terbiasa menggunakan metode pembelajaran cepat.

Sering kali siswa mengalami kejenuhan selama proses pembelajaran berlangsung karena guru yang mengggunakan metode pengajaran sepertia dosen. Alhasil, bukan siswa menjadi lebih aktif di kelas, akan tetapi siswa malah menjadi pasif dikarenakan kejenuhan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM), seperti penjelasan materi esensial tanpa memeberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal apa saja yang kurang atau tidak dipahami. Begitu juga dengan pemberian tugas atau pekerjaan rumah (PR), seharusnya hal tersebut mendapat perhatian lebih dari gurunya sehinggga dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa untuk belajar lebih aktif lagi.

Hal ini menunjukkan bahwa, kualitas seorang tenaga pendidik tidak hanya diukur dari seberapa pintar dan paham akan materi yang dipegang untuk diajarkan kepada siswa, tetapi juga perlu diperhatikan oleh pemerintah yaitu kemampuan tenaga pendidik dalam mamahami konsep pembelajaran yang efektif dan efisien. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, tentunya perlu kerjasama diantara guru, orang tua siswa dan siswanya. Berat memang, tapi kalau untuk peningkatan mutu pendidiakn sekolah, mengapa tidak kita melakukan peningkatan kualitas tenaga pendidik mulai saat ini.

Tidak ada hal mustahil apabila segalanya dilakukan dengan sungguh-sungguh, begitu juga untuk menciptakan manusia Indonesia yang berkualitas harus dimulai dari kesungguhan dan kekreatifan guru dalam menyampikan materi pelajaran yang diharapkan dapat memunculkan potensi siswa untuk meraih cita-citanya di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar